Senin, 12 Agustus 2013

Publisher Game Lokal Menghadapi Persaingan

Beberapa tahun terakhir ini Indonesia diserbu banyak produk game asing yang mendapat sambutan luar biasa. Bagi para publisher asing, Indonesia adalah pasar potensial karena jumlah penduduk besar. Majalah Fortune Indonesia mengatakan, saat ini terdapat 7 juta gamer online di Indonesia yang setiap tahunnya naik 20%.


Di sisi lain, dalam perbincangan kami dengan sejumlah pengembang maupun publisher game lokal, tren game asing ini juga memunculkan sejumlah pertanyaan. Kok kita cuma pasar? kapan game lokal bisa berjaya minimal di negeri sendiri?

Dalam beberapa pekan ke depan, kami akan menyajikan laporan khusus mengenai pengembang dan publisher game lokal yang sebagian di antaranya terbilang sukses. Sebagian aplikasi game buatan asli anak Indonesia bahkan ada yang diunduh hingga jutaan kali di Apple Store.

Sebagai pembuka, kami menyajikan profile Digital Eight, perusahaan game di bawah Kompas Gramedia, yang juga penerbit Majalah CHIP. Digital Eight berusaha mewujudkan mimpi publisher lokal Indonesia untuk menawarkan game yang tidak sekadar bisa menghibur, tetapi juga mencerdaskan (edugames).

Digital Eight digawangi "Three Musketeers"; Adhityaswara - Game Division Manager, Kama Adritiya - Head of Game Mobile Section, Robertus Blantaran De Rozari - Head of Game Client Section.

Berikut perbincangan Sismi Priguna dari CHIP berbincang-bincang dengan mereka. Berikut rangkuman pembicaraan tersebut. Jawaban atas pertanyaan kami merupakan kombinasi dari jawaban mereka bertiga.

Siapa sebenarnya Digital Eight itu?

Asal-muasalnya Digital Eight itu awalnya berasal dari sebuah konsep, dimana manajemen GoM (Group of Magazine Kompas Gramedia) memiliki pemikiran untuk mengembangkan sebuah usaha yag terkonsep dari 3M : Multiplatform, Multichanel, dan Multimedia. Berdasarkan dari filosofi inilah, maka kami pun memikirkan untuk melebarkan sayap dengan memulai bisnis permainan digital.

Akhirnya, singkat cerita yang berawal dari sebuah konsep dan filosofi, kemudian pada tanggal 7 Maret 2012, Gramedia Majalah pun membentuk Digital Eight, publisher game yang menerobos batasan dimana mimpi tidak hanya sekedar mimpi dan optimistis mengembangkan game produk berkualitas yang berlandaskan "FUN dan tidak melupakan unsur Education" di Indonesia.

Kenapa diberi nama Digital Eight?

Digital Eight itu sebenarnya berlandaskan atas nama "Digital" yang berasal dari core bisnis yang dipilih GoM dalam mengembangkan bisnis digital.

Lantas kata "Eight" beralasan simple, yakni kantor kami yang beralamatkan di Jalan Panjang No. 8A Kebon Jeruk dan lokasi kantor Digital Eight yang berada di lantai 8 Kompas Gramedia Building. Cukup memberikan bukti yang jelas, mengapa kami menggunakan nama tersebut.

Bagaimana Digital Eight menatap industri game di Indonesia?
Jika kita membicarakan market di Indonesia, sudah pasti perkembangan market game di sini saat ini telah bertumbuh sangat drastis. Bayangkan, pada tahun 2005 lalu publisher game hanya ada segelintir saja, tetapi saat ini, total sudah game publisher di Indonesia sudah sebanyak 30 publisher.

Kemudian jika diobrolkan tetang kebutuhan orang Indonesia akan game, terdapat alasan dari jumlah penduduk di Indonesia yang besar dan juga sistem perekonomian yang bertumbuh selalu, membuat masyarakatnya pun memiliki daya beli yang baik. Dan, terdapat pula perbaikan infrastruktur yang membuat bermain game lebih mudah dibandingkan penggunaan teknologi beberapa tahun silam.

Jika dahulu kala bermain game itu hanya bisa dilakukan di warnet yang menyediakan perangkat game mumpuni, sekarang pun para gamers dapat memainkan game favorit mereka secara online hanya menggunakan dongle modem. Menindak lanjuti akan perkembangan teknologi, tak bisa dipungkiri akan perkembangan mobile divice yang menyediakan market place game pun juga membuat gamers dapat dengan mudah memainkan game.

Dikabarkan juga oleh Fortune Indonesia, saat ini terdapat 7 juta gamer online di Indonesia yang setiap tahunnya naik 20%. Melihat dari landasan paling mendasar akan Indonesia market dan perubahan cara bermain game yang diikuti oleh perkembangan teknologi ini, membuat kami semakin optimistis dapat merealisasikan visi dan misi kami di jajaran industri game tanah air.

Lantas, siapa saja target market Digital Eight?

Kalau ditanya, siapa saja target market Digital Eight, kami akan langsung menjawab, "Siapa saja yang menyukai game". Karena game itu adalah hobi, jadi semua orang dapat memainkannya, tanpa ada batasan usia dan jenis kelamin. Tetapi jika dikecilkan kembali target market kami adalah para gamers yang berusia 12 hingga 25 tahun dan berasal dari kelas B dan C. Dan berlandasakan hal inilah, kami pun menciptakan game secara online dan juga game yang dapat dimainkan secara mobile.

Bagaimana Digital Eight memilih karakter game yang cocok?

Kami adalah publisher yang bertolak belakang dengan karakter game populer yang sedang hype di pasar. Karena awalannya kami memilih karakter game adalah game yang memiliki unsur pendidikan dan juga fun. Kemudian kami juga memilih game yang unik dan sangat berbeda dengan karakter game populer di pasar. Jikalau saat ini pasar sedang menyukai game yang lucu seperti Angry Birds, kami pun menciptakan trend tersendiri dengan memilih game yang berkarakter kuat seperti Digital Eight.

Setelah menargetkan market dan pemilihan karakter game, bagaimana perkembangan game publisher lokal ini sendiri. Sejak bulan Maret sudah berapa banyak game yang di-publish oleh Digital Eight?

Pada bulan September yang lalu, kami baru saja mengumumkan terdapat empat game yang diperkenalkan oleh Digital Eight. Game-game yang diperkenalkan saat launching ini pun adalah; Giga Slave Indonesia, Knight Age Indonesia, The Great Adventure : Bona and Friends, dan Mombi's Goal.

Dua game yang disebut terakhir adalah Inttellectual Properties yang dimiliki oleh KG dan dihadirkan dalam sebuah game untuk device mobile. Bona and Friends merupakan game puzzle yang diadaptasi dari tema karakter di dalam majalah Bobo, yakni Bona dan Rongrong.

Dalam game ini, pemain diajak untuk menyelesaikan beragam persoalan yang mengadalkan kemampuan logika dan kecerdikan. Sementara Mombi's Goal mentransformasi karakter Mombi dalam game perjalanan menjadi pemain bola handal. Setiap level dalam game ini harus dipecahkan melalui perhitungan sudut pantulan bola yang sangat asik dimainkan langsung dari iOS device.

Jika Bona and Friends dan Mombi's Goal adalah game yang digunakan untuk platform iOS (iPad dan iPhone), maka Digital Eight juga meluncurkan game yang memacu adrenalin secara online, yakni Giga Slave Indonesia dan Knight Age Indonesia.

Game Giga Slave Indonesia yang di-develop oleh Sesisoft bersama GNI soft (Korea), merupakan game "2D side-scrolling shooter mmorpg games" dengan tema military yang mengajak pemainnya untuk menerobos batasan game 2D yang tidak hanya memiliki artwork game bagus, tetapi level permainan yang unik.

Pemain yang memainkan game ini akan mendapatkan fitur-fitur yang cool seperti; aneka senjata beserta upgrade-nya, beragam kostume dan perlengkapan tempur, skill menggunakan kendaraan tempur, dan beragam mode game seru lainnya.

Sedangkan Kinight Age Indonesia adalah game yang menggunakan tunggangan untuk menunjang pertempuran dan dibantu oleh pet yang bernama puppa. Untuk lebih jelasnya lagi akan game ini, tunggu tanggal mainnya yang akan dimainkan oleh Digital Eight di kuartal pertama tahun 2013.

Selain keempat game yang sudah dan akan di publish oleh Digital Eight, beberapa waktu yang lalu kami telah meresmikan kerja sama dengan developer asal Korea Windysoft untuk segera meluncurkan game Rusty Heart. Game keren ini adalah game kelima kami yang siap dimainkan secara online mulai kuartal kedua tahun 2013.

Bagaimana Digital Eight memandang industri game ke depan? Strategi apa yang akan dikembangkan selanjutnya?

Kinerja Digital Eight ke depannya sudah pasti kami akan memperkenalkan game-game bernilai tinggi untuk pasar Indonesia.
Kami pun berencana akan mendorong developer lokal Indonesia untuk menciptakan industri game di sini yang semakin berkembang dan berkulitas dengan memasarkan produk mereka ke khalayak ramai.

Untuk mewujudkan mimpi ini, kami telah berkerja sama dengan salah satu developer lokal Indonesia, Manticore Studio untuk men-develop game mobile keren untuk Digital Eight. Selain menciptakan game The Great Adventures : Bona & Rongrong dan Mombi's Goal, nantinya kami akan meluncurkan tiga game mobile lainnya untuk Indonesia.

Kemudian untuk perluasan pemasaran produk Digital Eight, kami berencana akan segera menyebar market mobile game di Android dan Windows Phone device.
Koreksi: Sebelumnya tertulis Digital Eight adalah developer, yang benar adalah publisher. Redaksi mohon maaf atas kekeliruan ini. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar