Rabu, 10 Juli 2013

Gejala kangker Rahim

Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tak asing lagi ditelinga. Berbagai jenis kasus baru ditemukan, namun jenis kasus kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker leher rahim. Jenis kanker ini merupakan jenis kanker nomor dua yang paling sering menyerang wanita di seluruh dunia dan juga merupakan kanker kedua yang paling paling beresiko  menyebabkan kematian. Kanker leher rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita.
Diperkirakan setiap harinya terjadi 40-45 orang didiagnosis mengidap kanker leher rahim di Indonesia dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Tingginya angka ini biasanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker leher rahim.

Kanker leher rahim atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan nama kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan rahim dan vagina.  Kanker leher rahim biasanya akan menujukkan gejala serius, setelah 10-20 tahun ke depan pada wanita yang menikah atau aktif secara seksual. Banyak pengidap kanker ini baru menyadari setelah melakukan pemeriksaan untuk pengobatan dan didiagnosis bahwa stadium kankernya sudah akut karena pada fase prakanker dan stadium awal, jenis kanker ini sering tak menujukkan gejala sama sekali.
Baik perempuan ataupun laki-laki yang telah aktif berhubungan seksual sangat berpotensi terjangkit virus HPV. Karena virus ini mudah menjangkiti para pasangan yang aktif berhubungan intim. HPV dapat menginfeksi semua orang karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Wanita yang berhubungan seksual dibawah usia 20 tahun serta sering berganti pasangan beresiko tinggi terkena infeksi. Namun hal ini tak menutup kemungkinan akan terjadi pada wanita yang telah setia pada satu pasangan saja.
Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker leher rahim. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.
Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker leher rahim ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin C dan vitamin E serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker leher rahim adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker leher rahim). Faktor lain penyebab kanker leher rahim adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu sering melahirkan.

Kanker leher rahim membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk dideteksi. Oleh karena itu di sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker leher rahim atau tidak:
  • Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh adanya perdarahan.
  • Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih.
  • Sering merasakan sakit pada daerah pinggul.
  • Mengalami sakit saat buang air kecil.
  • Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih.
  • Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan kaum perempuan dalam hal mencegah kanker leher rahim agar tidak menimpa dirinya, antara lain:
  • Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi.
  • Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan.
  • Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor.
  • Jika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini.
  • Hindari berhubungan intim saat usia dini.
  • Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti apalagi diikuti dengan hubungan intim.
  • Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2 tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim.
  • Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV.
  • Perbanyaklah konsumsi makanan  sayuran yang kandungan beta karotennya cukup banyak, konsumsi vitamin C dan E.
Meskipun demikian, jika anda sudah terdeteksi mengidap kanker leher rahim, maka ada beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan. Jika terdeteksi kanker leher rahim stadium awal, maka pengobatannya dilakukan dengan cara menghilangkan kanker tersebut dengan cara dilakukan pembedahan, baik pembedahan laser, listrik atau dengan cara pembekuan dan membuang jaringan kanker (cyrosurgery). Untuk kasus kanker leher rahim stadium lanjut akan dilakukan pengobatan dengan cara kemoterapi serta radioterapi, namun jika sudah terdeteksi cukup parah, tiada lain kecuali dengan mengangkat rahim (histerektomi) secara menyeluruh agar kanker tidak berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar